Selamat Pesta hari raya Tritunggal Yang Maha Kudus
Santa Joan of Arc pernah mengatakan: “Benar, Allah itu Maha besar sehingga melampaui ilmu pengetahuan kita”. Benar apa yang dikatankannya, karena kita menghadapi sebuah misteri yang benar-benar melampaui sains dan kemampuan berpikir manusia. Misteri Tritunggal yang Maha Kudus, tiga pribadi dalam satu Allah. Seperti yang kita pelajari dalam katekismus, Bapa adalah Allah, Putera adalah Allah dan Roh Kudus adalah Allah. Satu Allah dalam tiga pribadi yang berbeda.
Saint Patrick, seorang misionaris yang membawa firman Yesus Kristus ke negara Irlandia, sering kali menjelaskan misteri iman kita ini dengan membandingkannya dengan daun semanggi (cloverleaf, trebol). Setiap daun semanggi berbeda, tiga daun yang berbeda dalam tangkai yang sama dan ketiganya membentuk daun semanggi. Kita tidak bisa mengatakan bahwa itu adalah daun semanggi jika salah satu dari daun mereka hilang. Sama halnya dengan Tritunggal, setiap pribadi Tritunggal berbeda satu dengan yang lain, setiap pribadi adalah Allah dan ketiga-tiganya membentuk apa yang kita sebut Tritunggal Maha Kudus.
Juga diceritakan bahwa suatu hari, Santo Agustinus sedang berjalan di pantai sambil merefleksikan bagaimana cara untuk memecahkan misteri Tritunggal yang Maha Kudus, ketika ia melihat seorang anak kecil sedang menggali suatu lubang di pasir. Karena penasaran diapun bertanya kepadanya:
“apa tujuan engkau melakukan ini?” Anak inipun menjawab dengan semangat: “saya ingin memasukkan semua air laut dalam lubang ini” Santo Agustinus pun lanjut bertanya: “apakah engkau tidak sadar bahwa itu adalah hal yang mustahil?” anak ini tahu apa yang sedang dipikirkan Santo Agustinus, lalu menjawab katanya: “adalah lebih mungkin memasukkan semua air laut didalam lubang ini dari pada engkau mencoba memasukkan misteri Tritunggal yang Maha Kudus dalam kepalamu.
Kebesaran misteri ini tak dapat diselami oleh akal budi manusia, tidak bisa dibatasi, bagaikan bongkahan es yang ditabrak kapal Titanic, kita hanya mampu mengagumi dan mengenal sedikit saja yang ada dipermukaan, tetapi semakin kita menyelam semakin besarlah bongkahan itu, begitupula dengan misteri Trinitas, kita hanya mengenal yang superfisial, namun semakin kita selami, semakin dalam dan agung misteri ini.
Tritunggal Maha Kudus merupakan misteri cinta kasih Allah, cinta yang murni, cinta antara Bapa dan Putera dan terindah didalam alam semesta. Maka benar apa yang dikatakan Santo Yohanes : Allah adalah Cinta (1, Yoh, 4:8). Bapa lah yang memberi melalui sang Sabda (Putera), dan Roh Kudus yang membagikannya kepada setiap orang. Karena segala sesuatu yang merupakan milik Bapa, juga merupakan milik Putera, oleh sebab itu, segala sesuatu yang di berikan Putera dalam Roh Kudus, merupakan Rahmat Bapa yang sesungguhnya.
Dengan cara yang sama, ketika Roh Kudus berada dalam diri kita, juga ada sang Sabda yang darinya kita menerima Roh Kudus, dan didalam Sabda itu, juga ada Bapa, ini terlihat dalam perkataan Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia”.
Misteri Allah yang tersembunyi itu telah dinyatakan kepada kita oleh Yesus Kristus. Dia telah memperkenalkan Bapa yang ada di surga, dan menyerahkan Roh Kudus yang merupakan cinta Bapa dan Putera kepada kita.
Untuk menjawab cinta Bapa, sang Putera menyerahkan hidupnya untuk kita, dan di kayu salib, cinta belaskasih Allah mencapai puncaknya. Pada misteri salib, nampak bagi kita kehadiran Allah Tritunggal yang Maha Kudus: Bapa yang menyerahkan Putera tunggalnya untuk keselamatan dunia, Putera, yang memenuhi kehendak Bapa, dan Roh kudus yang dicurahkan oleh Yesus pada saat kematian, datang untuk mengikut sertakan kita dalam hidup ilahi, membaharui hidup kita, supaya hidup dalam cinta ilahi.
Oleh sebab itu, marilah kita menyembah Tritunggal yang Maha Kudus, Bapa, Putera dan Roh Kudus, yang merupakan, persekutuan hidup, cinta yang sempurna, awal dan tujuan dari alam semesta dan dari setiap ciptaan. Dalam Tritunggal, kita dipanggil untuk mencintai seperti Yesus mencintai, karena inilah tanda yang konkrit yang menyatakan iman kita kepada Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Semoga Bunda Maria, ciptaan maha sempurna dari Tritunggal, membantu menjadikan hidup kita, sebagai suatu pujian kepada Allah yang adalah cinta.
Fr. Patris B. OSM
Komentar
Posting Komentar