RESINGK OSMNET, INJIL HARI MINGGU 2 APRIL 2023, HARI MINGGU PALEM, INJIL MATI 26, 14.-27,1-66.

  

Saudara-saudara terkasih, hari ini, minggu tanggal 2 april 2023, kita merayakan hari minggu Palma, hari dimana Yesus dielu-elukan saat memasuki kota Yerusalem dan sekaligus untuk menghadapi kepahitan dari misi yang dipercayakan Bapa kepadanya.  Bacaan hari ini yang di ambil dari Injil Matius, 26, 14. -27, 1-66; mengisahkan momento-moment tragis yang dimulai pada malam perjamuan terakhir, kisah sengsara, saat-saat Yesus dikhianati, ditanggkap, didera, mati sampai pada penguburannya.

Saudara-saudari yang terkasih, dengan merayakan minggu palem ini, kita memasuki pekan suci, atau minggu sengsara, dimana kita di ajak, untuk lebih khusyuk lagi untuk mempersiapkan diri dalam mengenang bagaimana hari- keguncangan iman, karena kematian Tuhan kita akibat kebencian dan penolakan anak-anak kegelapan.

Sangat menarik, untuk kita renungkan,

Tuhan tahu akan apa yang akan menimpa dirinya, ia akan mengalami kesengsaraan, derita yang tiada tara akan dialaminya, dan kematian yang akan menimpanya. Tetapi ia tidak lari dan tidak bersembunyi, ia Taat kepada Bapa, dia setia kepada Bapanya, dia rela menerima semua ini hanya karena cintanya kepada manusia, kepada setiap kita, pribadi-lepas pribadi, kepada yang percaya, kepada yang kurang percaya dan juga bagi mereka yang dengan sadar menolaknya.

Hari ini, kita juga diajarkan untuk setia dan taat kepada Tuhan, kita tahu kadang semakin kita percaya, semakin berat tantangan hidup, sepertinya penderitaan kita belum berakhir, kadang doa kita sepertinya tidak menghasilkan buah, sepertinya Tuhan mengabaikan. inilah momento-moment iman kita di guncang oleh keraguan dan kebimbangan. Yesus mengajarkan, kesetiaan dalam bentuk pengorbanan, pengorbanan yang menyelamatkan.

Kadang kita menghadapi kepahitan hidup akibat pengkhianatan orang-orang yang berada di sekitar kita, yang siang dan malam ada bersama kita. Yesus pun demikian, merasakan kepahitan dimana salah satu darí mereka yang hidup bersama dia harus mengkhianatinya. Disini kita di ajarkan, bahwa tidak semua ciuman menandakan cinta, bisa juga menandakan pengkhianatan, tidak semua senyuman menandakan persahabatan, karena juga dalam senyuman ada ejekan dan penghinaan. Tidak semua yang mengulurkan bantuan menandakan ketulusan, melainkan juga ada interest, ada udang di balik batu.

Saudara-saudari terkasih, kita juga mendengarkan kisah dimana Yesus diadili bukan karena kesalahan yang dilakukannya, melainkan akibat dari kebencian, dan dendam, dari mereka yang serakah dan munafik.

Kita juga bisa mengalami hal serupa, menjadi korban kebencian, irihati, dendam, amarah dll, dari mereka yang tidak suka dengan berkat, talenta, keberuntungan yang Tuhan berikan kepada kita, bahkan merekapun menjual kita dengan segelas kopi di rumah tetangga. kita menjadi korban cacian, gosipan, pelampiasan dari mereka yang sukanya hidup dalam kegelapa hanya karena kita menjadi pengikut Kristus.

Saudara-saudari terkasih, bagi orang yang tidak percaya, kematian Kristus, adalah kematian seorang pemberontak, seorang pembangkan kepercayaan Yahudi, dan kematian adalah kekalahan dan kehancuran manusia Kristus.

Namun bagi para murid, bagi kita yang percaya, ini adalah kematiaan manusia itu sendiri dalam dosa, ini adalah kemenangan cinta kasih atas kebencian, kemenangan ketaatan atas ketidaktaatan, kemenangan kesetiaan atas pemberontakan, kemenangan kerendahan hati atas kecongkakan atau kesombongan, kemenangan Adam Baru atas Adam lama, kemenangan Tuhan atas Iblis.

Yesus membiarkan dirinya disiksa, dicaci, diolok  oleh karena kebencian, amarah, dan dendam: dia membiarkan diri dihina, dan direndahkan, hanya karena cinta dan ketaatan pada Bapanya.

Saudara-saudari terkasih, marilah mempersiapkan diri kita dengan sungguh-sungguh, luangkan waktumu untuk bersama Dia dalam momento ketakutan di getsemani, Yesus memohon agar kita menemaniNya dalam doa, inilah waktu untuk berdoa agar iman kita tidak di guncang dan bimbang dalam situasi apapun.  Mari kita berjalan menemani Yesus menuju puncak Kalvari, dan berdiri tegar bersama Maria dibawa kaki Salib, memandang dia yang ditembusi tombak, Sambil menanti kebangkitan.

Amin.

Tuhan Memberkati, Salam Ave Maria.

 

Komentar