BACAAN HARI MINGGU PRAPASKAH KE III
MINGGU 25 MARET 2023
Bacaan Injil Yohanes 4:5-42
"Mata air yang
memancar sampai ke hidup yang kekal."
Sekali peristiwa sampailah Yesus ke
sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar, dekat tanah yang dahulu diberikan
Yakub kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub.
Yesus sangat letih oleh perjalanan,
karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka
datanglah perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya, “Berilah
Aku minum!” Sebab murid-murid Yesus telah pergi membeli makanan.
Maka kata perempuan Samaria itu
kepada-Nya, “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang
Samaria?” Maklumlah orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.
Jawab Yesus kepadanya, “Jikalau engkau
tahu tentang karunia Allah dan siapa Dia yang berkata kepadamu ‘Berilah Aku
minum’, niscaya engkau telah meminta kepada-Nya, dan Ia telah memberikan
kepadamu air hidup.”
Kata perempuan itu kepada-Nya, “Tuhan,
Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau
memperoleh air hidup itu?
Adakah Engkau lebih besar daripada bapa
kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan ia sendiri telah minum
dari dalamnya, ia beserta anak-anak dan ternaknya?”
Jawab Yesus kepadanya, “Barangsiapa
minum air ini, ia akan haus lagi!” Tetapi barangsiapa minum air yang akan
Kuberikan kepadanya ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.
Sebaliknya air yang akan Kuberikan
kepadanya akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar
sampai ke hidup yang kekal.”
Kata perempuan itu kepada-Nya, “Tuhan,
berilah aku air itu, supaya aku tidak haus, dan tidak usah datang lagi ke sini
untuk menimba.”
Kata Yesus kepadanya, “Pergilah,
panggillah suamimu dan datanglah ke sini.” Kata perempuan itu, “Aku tidak
mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya, “Tepat katamu bahwa engkau tidak
mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami, dan yang sekarang ada
padamu pun bukanlah suamimu.
Dalam
hal ini engkau berkata benar.” Kata perempuan itu kepada Yesus, “Tuhan, nyata
sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
Nenek
moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa
Yerusalemlah tempat orang menyembah.”
Kata
Yesus kepadanya, “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba bahwa
kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
Kamu
menyembah apa yang tidak kamu kenal, tetapi kami menyembah yang kami kenal,
sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Tetapi
saatnya akan datang, dan sudah tiba sekarang, bahwa para penyembah yang benar
akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran, sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah yang demikian.
Allah itu Roh, dan barangsiapa
menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran.”
Jawab perempuan itu, “Aku tahu, bahwa
Mesias yang disebut juga Kristus akan datang; apabila datang, Ia akan
memberitakan segala sesuatu kepada kami.”
Kata Yesus kepadanya, “Akulah Dia, yang
sedang bercakap-cakap dengan engkau!” Pada waktu itu datanglah murid-murid
Yesus, dan mereka heran bahwa Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang
perempuan.
Tetapi tidak seorang pun berkata, “Apa yang Engkau kehendaki?” Atau: “Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?” Sementara itu perempuan tadi meninggalkan tempayannya di situ, lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ.
Mari lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia itu Kristus?” Maka mereka pun meninggalkan kota, lalu datang kepada Yesus.
Sementara itu murid-murid mengajak Yesus, katanya, “Rabi, makanlah!”
Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu
kenal.”
Maka murid-murid itu berkata seorang
kepada yang lain, “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk
dimakan?”
Kata Yesus kepada mereka, “Makanan-Ku
ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Bukankah kamu mengatakan “Empat bulan lagi tibalah musim menuai?”
Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah
sekelilingmu, dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang
untuk dituai.
Sekarang juga penuai telah menerima
upahnya, dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan
penuai sama-sama bersukacita.
Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa
‘Yang seorang menabur dan yang lain menuai’. Aku mengutus kamu untuk menuai apa
yang tidak kamu usahakan. Orang-orang lain berusaha, dan kamu datang memetik
hasil usaha mereka.”
Banyak orang Samaria dari kota itu
telah menjadi percaya kepada Yesus karena perkataan perempuan itu, yang
bersaksi, “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.”
Ketika orang-orang Samaria itu sampai
kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Yesus tinggal pada mereka, dan
Yesus pun tinggal di situ dua hari lamanya.
Dan lebih banyak lagi orang yang
menjadi percaya karena perkataan Yesus, dan mereka berkata kepada perempuan
itu, “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami
sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dia benar-benar Juruselamat
dunia.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Komentar
Posting Komentar