REFLEKSI TENTANG ALLAH ROH KUDUS.

Roh Kudus


Kita sudah berada di hari-hari akhir masa Paskah. Masa ini khususnya diakhiri dengan hari Pentakosta, hari ke-50 setelah kebangkitan Yesus Kristus, hari  Pencurahan Roh Kudus kepada para rasul dan sebagai umat Kristiani merupakan hari kelahiran Gereja.


Sebagai umat Katolik kita mengimani dan mengakui Allah Tritunggal yang maha kudus, artinya 3 pribadi dalam 1 (satu) Allah yaitu pribadi Bapa, pribadi Putera dan pribadi Roh Kudus.


Dalam refleksi kali ini, saya akan berbicara tentang figur Roh Kudus. Sebuah refleksi untuk menggambarkan sedikit saja dari kemuliaan, keagungan, dan misteri Allah Roh Kudus dengan tujuan untuk membantu kita memperkuat, memperdalam iman dan merangsang kecintaan kita kepada Allah Roh Kudus karena sesungguhnya kita tidak bisa mengenal secara sempurna kepribadian Allah, karena semakin kita mengenal Allah semakin dalam pula misteri itu.


Roh Kudus adalah Allah, bukan suatu kekuatan atau energi yang biasa; Ia merupakan orang ke-3 dalam Tritunggal Maha Kudus, hidup dalam setiap orang beriman, memberi kapasitas serta kekuatan kepada umat Allah dalam melaksanakan karya Bapa yang dipercayakan kepada kita.


Menurut katekismus gereja katolik Roh Kudus merupakan orang ke-3 dari Allah Tritunggal yang maha kudus. Satu hakikat/esensi dengan Bapa dan Putera dan ke-3-Nya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, baik dalam keintiman hidup trinitas maupun dalam rahmat cinta kasih kepada dunia. Ketika Bapa mengirim sabda kepada dunia juga mengirim roh-Nya. Misi mereka berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan. 

Tidak dapat disangkal bahwa Kristus lah yang menunjukkan wajah Allah Bapa yang tidak kelihatan tetapi Roh Kudus lah yang mewahyukan-Nya agar manusia mengenali-Nya. Roh Kudus bekerja bersama Bapa dan Putera sejak awal mula penciptaan sampai pada parusia (akhir dari segalanya, akhir dari waktu, akhir zaman). 


Dalam Perjanjian Lama peranan Allah Roh Kudus belum dipahami dan belum terlihat begitu jelas, ini bukan berarti bahwa Roh Kudus tidak ada, hanya saja tersamarkan oleh peranan Allah Bapa. Barulah dalam Perjanjian Baru peranan Roh Kudus terlihat jelas, dinyatakan, diberikan kepada kita, dikenal, dan diterima sebagai salah satu pribadi dari Tritunggal yang maha kudus mulai dari misteri inkarnasi (Luk 1:26-38), Yesus menjanjikan penghibur yaitu Roh kebenaran (Yoh 14:15-31), hari Pentakosta (Kis 2:1-13), dll. 


Roh Kudus merupakan cinta antara Bapa dan Putera dan ini merupakan karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Cinta ini, seperti yang dikatakan Paulus kepada jemaat di Roma “Telah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus” (Rom 5:5)


Melalui pembaptisan, kita diberi rahmat kelahiran baru di dalam Bapa melalui Putera-Nya dalam Roh Kudus; karena bagi mereka yang memiliki Roh Kudus akan dituntun kepada Putera sehingga bisa memanggil bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi Putera lah yang akan membawa setiap orang kepada Bapa dan Bapa yang akan memberi keilahian serta keabadian. Oleh sebab itu tanpa Roh Kudus kita tidak bisa mengenal Allah Putera dan tanpa Allah Putera tak ada yang bisa mendekati Bapa, karena pengetahuan akan Bapa adalah Putera dan pengetahuan akan Putera hanya diwujudkan oleh Roh Kudus.


Roh kudus juga disebut parakletos dalam Bahasa Yunani atau paracletus dalam Bahasa Latin yang berarti penolong atau pembela. Maka dari itu, Roh Kudus merupakan perantara, pembela, dan penghibur. Ini terlihat jelas dalam pernyataan Yesus yang tertuang di kitab Yoh 14:16. Roh Kudus merupakan pembela bagi mereka yang bersalah akibat dosa. Membela mereka dari hukuman yang harus diterima, menyelamatkan mereka akan bahaya kematian abadi dan memberi keselamatan abadi.


Dengan Roh Kudus, kita diberi kemampuan untuk menjadi saksi kepada dunia, membantu kita untuk hidup menurut kehendak Allah, untuk membawa kehadiran dan sabda-Nya di mana saja kita berada. Ini adalah kehadiran Allah yang maha kuasa di antara kita. Dia melakukan karya-Nya dengan berbagai bentuk dan membantu kita merasakan kehangatan dan kehadiran Allah dalam hidup dan membantu kita agar selalu melakukan kehendak-Nya.

 Dengan kehadiran Roh Kudus kita akan menyadari bahwa akan selalu ada dorongan untuk bersatu dengan Allah karena Ia bukan seperti roh manusia yang selalu menipu. Dia adalah Roh Kebenaran yang berasal dari Bapa dan Putera, Roh Kehidupan yang memberi kita hidup. Oleh sebab itu, salah satu misi dari Roh Kudus adalah memberi pemahaman akan pengetahuan tentang Kristus, pengetahuan yang didapatkan melalui iman pembaptisan dan menuntut agar kita hidup menurut kehendak-Nya.


Dia lah Roh yang menuntun dan memberi pemahaman akan misteri Kristus yang tersembunyi di dalam Kitab Suci yang menerangi akal budi manusia agar mengetahui misteri kelahiran, sengsara, kematian dan kebangkitan Kristus. Dia lah Roh yang mendorong kita untuk memahami cinta Allah Bapa melalui Putera kepada dunia.

Roh Kudus dan kita
Roh Kudus adalah rahmat cinta Ilahi Allah yang menciptakan kehidupan dan memberi kesaksian akan kebenaran yang didasari atas kebebasan. Dengan Roh Kudus, Allah keluar dari diri-Nya sendiri, dari keintiman hidup-Nya untuk memberi ruang bagi ciptaan. Allah Roh Kudus adalah sumber kekuatan pengudusan-penyembuhan yang memberi hidup kepada semua ciptaan, menjaga kehidupan, memperbaharui-Nya dan mengakhiri-Nya. 


Melalui Roh Kudus, Kehidupan, Kebenaran dan Kebebasan didasari, karena melalui Dia, kesetiaan, pengabdian, relasi, komunikasi dan persekutuan dapat terwujud. Hidup karena Roh Kudus berarti : menerima hidup sebagai berkat, memberi ruang bagi hidup yang lain, hidup dalam relasi, membiarkan diri dibebaskan dan membebaskan orang lain.


Patutlah kita bersyukur pada Roh Kudus karena menjadikan kita ciptaan yang baru, memampukan kita mengalahkan sikap egois agar tidak terjerumus dalam kekerasan, lari dari tanggung jawab dengan selalu mencari mekanisme pembelaan diri dan mengkambinghitamkan orang lain. 


Dengan kekuatan Roh Kudus kita mampu menimbang baik dan buruk, yang berasal dari Allah atau kejahatan. Roh Kudus juga menciptakan karya baru dalam hidup kita. Ia menandai kita dengan darah penebusan Anak Domba yang merupakan tanda keselamatan setelah kita mendengar Sabda Kebenaran, Injil Keselamatan dan Percaya. 


Roh Kudus, Roh Pembaharuan dan Kehidupan, baharuilah hati dan hidup kami agar semakin hari karya dan sikap kami semakin menyerupai Yesus yang karena cinta kepada Bapa rela menjadi manusia untuk menyelamatkan kami. Amin.


Fr. Patrisius Frans, OSM

Komentar