BACAAN
INJIL HARI SELASA 17 OKTOBER 2017
LUKAS
11:37-41
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, "Hai orang-orang Farisi, kamu membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.
DEMIKIANLAH INJIL TUHAN.
RENUNGAN
INJIL HARI SELASA 17 OKTOBER 2017
LUKAS 11,
37-41
Oleh: Fray
Patrisius Frans Maria OSM
Dalam bacaa injil hari ini berbicara tentang Yesus yang
melanggar tradisi adat istiadat orang yahudi yaitu, tradisi mencuci tangan
sebelum makan; bisa dilihat pada kitab Markus 7: 1-4, tentang tradisi yang
harus dilakukan orang yahudi sebelum perjamuan makan. Disini sangat menarik karena sebenarnya Yesus
tidak menentang ataupun ingin menghapus tradisi tersebut, melainkan
mentransformasikan dan memberi kepenuhan; Yesus ingin menunjukkan bahwa, bukan hal
eksternal yang membuat seseorang menjadi suci atau terbebas dari dosa,
melainkan hal internal yang lahir dari hati dan jiwa yang seharusnya disucikan
karena bisa meracuni kehidupan dan kemurnian hati seseorang. Yesus juga berkata “Apapun dari luar, yang masuk ke
dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang,
itulah yang menajiskannya " (Mark 7: 15).
Bacaan injil hari ini, Santo Lukas ingin menjelaskan kepada
semua murid Kristus akan pentingnya kesucian hati, pikiran dan perbuatan. Kadang
tingkah laku, perbuatan, tutur kata yang diexpresikan tidak sesuai dengan apa
yang kita rasakan; disini ada kemunafikan dan kepalsuan, sifat-sifat inilah
yang harus kita purifikasikan dari dalam diri, karena karakter-karakter seperti
ini merupakan kuman yang menyebabkan kangker yang perlahan demi perlahan
membawa kita kepada kematian.
Disini sangat jelas apa yang dikatakan Yesus, kadang kita
bermuka dua, maka Yesus mengundang kita untuk meninggalkan kemunafikan,
kepalsuan, kesombongan, kebohongan, dll, bersihkan hati kita dari benalu
kehidupan dan penuhilah dengan cinta kasih, kemurahan, belas kasih, dan pengampunan,
dengan demikian, sikap dan tingkah laku yang kita ekspresikan mencerminkan
ketulusan dan kejujuran. Maka dari itu, jika bagian internal kita telah dipurifikasi,
maka yang eksternal akan memberi kesempurnahan.
Amin.
Refleksi: Maukah kamu membersihkan hatimu atau membiarkannya
dipenuhi kotoran? Maukah kamu menjadi manusia yang transparan dimana
mencerminkan kejujuran dan ketulusan atau bermuka dua yang menjadi duri bagi
orang lain?
Komentar
Posting Komentar