BACAAN
INJIL HARI SABTU 21 OKTOBER 2017
Luk 12:8-12
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
“Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia
di depan para malaikat Allah.
Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia,
ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaimana dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia,
ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaimana dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
DEMIKIANLAH INJIL TUHAN.
RENUNGAN
INJIL HARI SABTU 21 OKTOBER 2017
LUKAS 12,
8-12
Fray
Patrisius Frans María OSM
Injil hari ini berbicara tentang dosa melawan Roh Kudus;
dalam bacaan tersebut sudah sangat jelas bahwa penghujatan Roh Kudus tidak
memiliki ampun, mengapa?
Sebagian besar pakar Teologi sepakat bahwa penghujatan Roh
Kudus tidak lain adalah penolakan pada cinta kasih Allah. Penolakan akan Allah
merupakan ringkasan dari dosa-dosa melawan Roh Kudus. Mengapa demikian, karena
jika ditelusuri teks injil Lukas, bisa kita lihat sikap orang-orang yahudi yang
menuduh Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul; dengan demikian ini adalah
peringatan keras untuk mereka. Kembali pada teks, orang-orang farisi merupakan
bukti nyata kehadiran Allah ditengah umat namun kekerasan hati dan ketidak
percayaan, membuat mereka menolak Yesus bahkan menuduhnya mendapat kekuatan
dari Beelzebul; dengan begitu mereka menolak Kristus dan menolak diselamatkan.
Ini adalah dosa yang tidak diampuni karena menolak
keselamatan yang diberikan Kristus. Allah bisa mengampuni jika kita berdosa
terhadap anak manusia, seperti, membunuh, berzinah, mencuri, dll, namun tidak
dengan mereka yang tidak percaya akan keselamatan Abadi; karena Allah sendiri
memberikan keselamatan melalui Putranya dan mereka secara bebas memutuskan untuk
tidak percaya kepadanya, jadi dengan bebas mereka telah menolak keselamatan;
ini di ibaratkan dengan keadaan seseorang yang mau tenggelam, dan diberi jeket pelampung
namun ia menolaknya karena tidak membutuhkannya.
Perlu diingat bahwa Yesus perna berkata “Yang tidak bersama
aku, dia melawan aku” (Mat, 12:30); jadi siapa yang menyangkal Yesus, iapun
akan disangkal; Allah adalah pengasih, jika kita menyesali perbuatan dan dosa,
akan diampuni berapapun banyaknya. Keselamatan lahir dari iman, jika kita tidak
memiliki iman kepada sang Juruselamat, maka kitapun tidak bisa diselamatkan. Dengan
demikian, ketidakpercayaan dan penolakan kepada Kristus adalah dosa yang tidak
bisa diampuni, karena seseorang secara bebas seseorang memilih menghukum dan
tidak mau diselamatkan.
Jadi sekali lagi, kekerasan hati yang menolak tawaran
keselamatan dari Allah adalah dosa yang menentang Roh Kudus, ini adalah
penghujatan karena menolak secara radikal belas kasih Allah, dengan demikian, menjadikan diri sendiri sebagai
penyelamat, menyamakan diri sebagai Allah dan terpisah dari Allah. Jadi, siapa yang percaya pada Allah akan
diselamatkan, dan siapa yang menolak berarti tidak perlu dihukum karena sesungguhnya
ia telah menghukum dirinya sendiri.
Amin.
Komentar
Posting Komentar