BACAAN INJIL HARI KAMIS 26 OKTOBER 2017 LUKAS, 12, 49-53. SUARA KATOLIK HAMBA MARIA

BACAAN INJIL HARI KAMIS 26 OKTOBER 2017
LUKAS, 12, 49-53

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung!
Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”

DEMIKIANLAH INJIL TUHAN.

RENUNGAN INJIL HARI KAMIS 26 OKTOBER 2017
LUKAS 12,49-53
Fray Patrisius Frans María OSM

Injil ini mengingatkan kita tentang apa yang telah diramalkan Simeon ketika Yesus dipersembahkan dibait Allah oleh orang tuanya: “Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan  atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan” Luk 2,34. Inilah yang dimaksudkan ramalan tersebut bahwa kedatangn Yesus, dengan ajarannya, perbuatannya, dan sikapnya akan membawa pertentangan dikalangan orang-orang yahudi; karena ada yang menerima dan ada yang menolak. Gejolak inilah yang dimaksudkan Yesus bahwa kedatangnannya akan menimbulkan perpecahan.

Perkataan Yesus tentang api yang dibawahnya sangat menarik untuk diperdalami, karena api yang dibawah Yesus bukanlah api yang membasmi, atau yang memusnahkan melainkan api Roh Kudus, inilah api yang menyucikan, yang menguatkan, yang menerangi, dan yang memurnikan, oleh sebab itu, Yesus mengungkapkan keinginannya untuk menerima pembabtisan karena ini merupakan awal kehadiran Roh Kudus Allah dalam hati manusia, kita bisa lihat dalam bacaan Matius 3, 16-17 dimana setelah dibabtis, Roh Allah turun padanya berupa burung merpati; maka, untuk menjadi murid Kristus, syaratnya kita harus dibabtis agar bisa menerima Roh Kudus, Roh yang akan menuntun kita kedalam kebenaran serta memberi kita kekuatan untuk melawan kekuatan jahat yang didalangi oleh ajaran iblis.

Yesus tidak datang membawa kedamaian, melainkan pertentangan; ini tidak bermaksud secara literal bahwa Yesus adalah pemecahbelah atau seorang provokator. Kedatangan Yesus adalah membawa kebenaran dan kehidupan; dunia telah dikuasai oleh kepalsuhan, kemunafikan, kebencian, dan kematian; maka kedatangan Yesus untuk memerangi kekuatan jahat dan memberi kehidupan bagi manusia. Yesus berbicara tentang kebenaran, membuka kepalsuhan hidup manusia, ini tentu sangat menyakitkan, maka ada perlawanan karena keburukan kita dibuka. Disini Yesus menyerang kerajaan iblis dan ini tidak ditolerir olehnya, maka benar apa yang dikatakan oleh Paus Fransiskus, “seorang kristiani tidak boleh kompromi dan memberi kesempatan kepada Iblis, harus dilawan dan dijauhi”, karena Yesus sendiri tidak berdialog dengan mereka, melainkan mengusir dan menghancurkan mereka.

Dengan demikian, jangan takut japabila karena kebenaran dan iman kepada Yesus, kita bertentangan dengan sahabat, keluarga, dan orang-orang disekitar, karena Yesus pun mengalaminya demikian, karena sesungguhnya yang kita tantangi adalah iblis yang telah merasuki hati serta pikiran dan bertopengkan manusia; dan semoga iman kita tidak runtuh karena kebencian dunia pada nama Yesus Kristus.

Amin.


Komentar