BACAAN
INJIL HARI JUMAT 27 OKTOBER 2017
Luk
12:54-59
Pada suatu
ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, “Apabila kalian melihat awan naik di
sebelah barat, segera kalian berkata, ‘Akan datang hujan.’ Dan hal itu memang
terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata,
‘Hari akan panas terik.’Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik,
kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai
zaman ini?Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika
engkau dengan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia
selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan
hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau
ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, ‘Engkau takkan keluar dari sana,
sebelum melunasi hutangmu’.”
DEMIKIANLAH
INJIL TUHAN.
RENUNGAN INJIL HARI JUMAT 27 OKTOBER
2017
LUKAS, 12, 54-59
Fray Patrisius Frans María OSM
Injil hari
ini adalah seruan pertobatan dari sikap angkuh dan kemunafikan kita yang setelah
melihat tanda-tanda keselamatan namun masih berpura-pura seakan-akan belum
pernah mendengarkannya serta tidak mengerti dengan apa yang sedang atau akan
terjadi. Sikap kemunafikan yang sering diutarakan seseorang merupakan cermin
dari kehampaan jiwa nya; ini berarti tidak ada identitas diri yang pasti.
Efeknya seseorang selalu hidup dalam kepalsuhan, kebimbangan, kebingungan, dll.
Yesus
mengajak kita untuk hidup didalam kebenaran, membuka hati, pikiran, dengan apa
yang terjadi disekitar. Setiap manusia diberi akal budi, panca indra, untuk
melihat, merasakan serta merefleksikan apa yang sedang terjadi karena
sesungguhnya kerajaan Allah telah berada ditengan kita.
Yesus juga mengajak
untuk hidup dalam kejujuran, bertanggung jawab dengan apa yang telah kita
perbuat, dan jangan pernah merasa malu dan terhina jika harus meminta maaf
apabila melakukan kesalahan. Tak seorang pun tahu kapan dan dimana dia harus
meninggal; jadi Yesus mengingatkan agar waktu yang tersisah digunakan untuk
bertobat dari cara hidup dan kebiasaan yang sering kali bertentangan dengan
ajaran Tuhan. Jika Masih ada kesempatan, berdamailah dengan saudaramu,
sesamamu, sahabatmu yang mungkin akibat kata dan perbuatanmu telah menderita,
tersakiti, atau teraniaya; dan jangan sampai saat itu tiba, kamu masih terbelit
hutang, terbelit perkara hati, maka kamu dihukum masuk dalam penjara abadi.
Oleh sebab
itu, selagi kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini, janganlah
kita sia-siakan, marilah saling memaafkan, mengasihi, mencintai, menghormati,
berbuat amal, dan lain sebagainya diantara satu dengan yang lain, agar Cinta
dan kasih Kristus merajai hidup kita, dengan demikian, kitapun layak menjadi
anak Allah dan masuk dalam rumahnya yang kudus, dan tidak sebaliknya dimasukkan
kedalam api penyiksaan yang tak kunjung berakhir.
Amin.
Komentar
Posting Komentar