BACAAN HARI RABU 4 OKTOBER 2017
BACAAN INJIL: LUK. 9:57-62
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
DEMIKIANLAH INJIL TUHAN
RENUNGAN
INJIL HARI RABU 4 OKTOBER 2014
INJIL LUKAS
9. 57-62
Oleh: Fray
Patrisius Frans María OSM
Injil hari ini berbicara tentang panggilan untuk mengikuti
Yesus.
Menjadi murid Yesus tidaklah semudah yang gambarkan atau diceritakan;
menjadi murid Yesus berarti siap berkorban, siap bertarung mengalahkan kehendak
pribadi, ini bukan sebuah impian belaka karena terdorong oleh perasaan yang
membuat kita terhipnotis hidup bersama Tuhan, ini adalah sebuah perjalanan yang
dipehuhi tantangan dan rintangan. Berjalan mengikuti Yesus berarti siap
menerima tantangan, siap diuji bagaikan pedang ditangan seorang empu.
Kadang kita berfikir dengan mengikuti Yesus berarti terbebas
dan terhindar dari segala persoalan yang ada; kita lupa bahwa Yesus sendiri
berkata, siapa yang mau mengikuti aku, ia harus memikul salibnya. Ini berarti
sebuah perjalanan yang tidak mudah; jadi ketika dihadapkan dengan permasalahan,
kepercayaan kita runtuh, impian pun buyar dan mulai berguman. Yesus memperingatkan
kita, bahwa untuk mengikutinya seseorang harus rela meninggalkan segalanya dan
siap menyesuaikan diri dengan situasi yang ada; ini berarti kita meninggalkan kepentingan
pribadi demi kepentingan sesama.
Ada beberapa hal yang sangat menarik dalam injil ini,
pertama: kadang kita mengikuti Yesus karena terbuai dengan cerita, perasaan,
situasi keluarga, pengaruh orang, namun disaat dihadapkan dengan berbagai
persyaratan dan tuntutan yang harus dipenuhi, kitapun mulai goyang, bimbang,
ragu, dan akhirnya pergi menghilang. Kedua, Yesus memanggil untuk mengikutinya
dan bekerja bagi kerajaan Allah; namun ada penolakan. Sering kali dalam hidup,
kita lebih memilih ajakan dunia dengan berbagai rayuan buasnya dari pada mengikuti
ajakan Yesus; kita masih terbelenggu dengan kenikmatan dunia, kadang juga kita
tidak bisa meninggalkan sesuatu yang berhubungan dengan perasaan, yang membuat
bimbang dalam mengambil keputusan. Dan
yang terakhir adalah dalam mengikuti Yesus di butuhkan kedewasaan Diri. Dalam
cerita injil tertera "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah
aku pamitan dahulu dengan keluargaku." Disini ada sikap yang masih terikat
kepada keluarga; selalu melekat kepada keluarga hanya membuat kita tidak
dewasa, ini sangat mempengaruhi suasana kehidupan pribadi kita. Ini bukan
bermaksud untuk memutuskan tali kekeluargaan; keluarga akan selalu menjadi
bagian dari hidup seseorang, yang di maksudkan adalah kedewasaan untuk
bertindak.
Yesus meminta keputusan yang bebas tanpa berpaling
kebelakang. Jika kita masih melihat ke belakang berarti kita tidak akan bebas
untuk melangkah, kita bagaikan keledai yang menarik sebuah kereta hingga tidak bergerak
dengan bebas. Jadi untuk mengikuti
Yesus, dibutuhkan kebebasan, dibutuhkan keberanian, siap meninggalkan segalanya
dan siap bekerja demi kerajaan Allah; tidak cukup sampai disini, menjadi murid
Yesus berarti siap berjalan dibelakangnya, bekerja seperti yang
dikerjakannya, menderita seperti yang
dideritanya, agar bangkit didalam kebangkitannya.
Amin.
Untuk direfleksi?
Maukah kamu mengikuti Yesus? Siapkah kamu untuk menghadapi
tantangan dan rintangan karena nama Yesus? Mampukah kamu meninggalkan
kenikmatan dunia demi Yesus? Sekarang Kamu dipanggil, siapkah kamu untuk
mengikutinya atau masih menunda?
Komentar
Posting Komentar