RENUNGAN INJIL SANTO MATEUS 1, 18-23 Oleh: Fray Patrisius Frans María OSM

RENUNGAN
INJIL SANTO MATEUS 1, 18-23
Oleh: Fray Patrisius Frans María OSM

PESTA KELAHIRAN SANTA PERAWAN MARÍA

Hari ini kita merayakan Pesta kelahiran Santa perawan María; seorang wanita yang bersahaja dan rendah hati, menjadi Bunda Allah yang menjadi manusia. Sosok gadis yang akan mengandung dan akan melahirkan seorang putera yang diberi nama Imanuel dalam ramalan nabi Yasaya, terpenuhi sudah dalam diri María. Ini berarti, misteri ramalan para nabi tentang kedatangan Allah di tengah umat manusia, terpenuhi dengan perantaraan Bunda María.

Dalam bacaan injil hari ini, Santo Mateus mau menegaskan tentang peranan María dalam peristiwa kedatangan Kristus, Sabda yang menjadi daging, untuk tinggal diantara manusia. injil ini sangat menarik karena mengingat bahwa, dalam adat istiadat orang Yahudi, seorang wanita, tidak memiliki peranan yang penting di depan publik. Namun Santo Mateus dalam hal ini, ingin memberi sentuhan khusus tentang pentingnya peranan María sebagai perantara yang berkolaborasi secara aktif dalam karya keselamatan yang berasal dari Allah.

Yang menjadi topik inti dalam Injil ini adalah, kedatangan sang Imanuel didalam dunia; ini berarti, Allah ingin memenuhi janji yang telah dinubuatkan kepada para nabi beribu tahun yang lalu. Allah ingin bersekutu, tinggal, berbagi, dan menyelamatkan manusia dari kematian abadi, oleh sebab itu, agar semuanya ini terpenuhi, Ia ingin keikut sertaan manusia; dengan demikian, dalam rahim seorang wanita, yaitu María, oleh aksi Roh Kudus, Sabda Ilahi mengambil wujud manusia, sama seperti kita kecuali dalam hal dosa.

Jadi dalam hal ini, keibuan María adalah inisiatif dan kehendak Allah sendiri, karena Maria telah dipilih dan disiapkan oleh sang pencipta untuk menjadi ibu dari Puteranya sejak beribu-ribu tahun yang lalu sebelum ia dilahirkan; peranan Maria pun telah di ramal dan dikumandangkan kepada manusia melalui perantaraan para nabi. Dengan demikian, Mata Allah telah tertuju kepadanya, karena ia telah diciptakan dengan kasih dan rahmat yang khusus.

Bagi Santo Mateus, Kristus merupakan protagonis dalam karya keselamatan, sementara María, merupakan pemeran pembantu; yang dalam diam, selalu setia memenuhi kehendak Allah. Maria Adalah sosok murid Kristus yang melayani Tuhan tampa mengumbar-umabar, melainkan melayani di dalam kesederhanaan dan kebisuan.

Dengan demikian, Santo Mateus ingin mengupas tentang Wujud Kristus yang adalah Allah dan Manusia yang tinggal di antara kita. Ialah Tuhan yang karena cinta, mau merendahkan dirinya untuk sama seperti ciptaannya. maka Santo Yohanesmengatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 13:16).” Inilah tujuan kedatangan Mesias, untuk menyelamatkan kita.

Amin. 

Komentar