INJIL HARI RABU 13 SEPTEMBER 2017 Bacaan Injil Luk 6:20-26

INJIL HARI RABU 13 SEPTEMBER 2017
Bacaan Injil  Luk 6:20-26
Pada waktu itu, Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata,
"Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci,  dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang,
karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Demikianlah Injil Tuhan.

RENUNGAN
INJIL HARI RABU 13 SEPTEMBER 2017
Oleh: Fray Patrisius Frans María OSM

Injil hari ini sangat menarik untuk di ulas karena berbicara tentang kebahagiaan dan kemalangan. Dalam hidup sehari-hari, kita selalu dihadapkan diantara dua pilihan, ini melambangkan dualitas kehidupan, antara hidup-mati, baik –buruk, kaya -miskin dll. Semua yang terjadi dalam hidup, merupakan hasil dari keputusan kita dalam mengambil sebuah opsi kehidupan, maksudnya kitalah yang bertanggung jawab dalam memilih sebuah kebahagiaan atau kemalangan.

Injil Mateus mengingatkan kepada kita akan perkataan Yesus tentang yang miskin dan yang Kaya. Dua realitas yang berbeda serta bertentangan diantara satu dan yang lain. Dalam injil ini, Ada peringatan  bagi mereka yang kaya dan penghiburan bagi mereka yang miskin.

Dengan demikian, yang menjadi pertanyaan, apakah pintu surga tertup bagi mereka yang kaya dan terbuka bagi orang miskin? Apakah yang kaya tidak diselamatkan dan miskin diselamatkan?   

Jika di terjemahkan secara harfiah, maka injil diatas akan menjadi sebuah topik yang polemik, dan ini bisa membawah perpecahan diantara umat Allah. Berbicara tentang kaya dan miskin yang dimaksudkan sini bukanlah tentang hal materia atau harta -benda; materi hanyalah sebagai instrumen yang membantu agar seseorang memutuskan berjalan dijalan kehidupan atau di jalan kematian. Yang dimaksudkan adalah iman dan perbuatan yang menjadikan seseorang menjadi miskin dan kaya dihadapan Allah.

Miskin yang dimaksud adalah mereka yang rendah hati, murah hati, yang berbelas kasih, mereka yang meninggalkan kenikmatan dunia karena ketidak adilan dan kemunafikan. Juga di katakan berbahagialah mereka yang lapar, disini maksudnya mereka yang mencari keadilan dan kebenaran serta memperjuangkannya; Mereka yang memperjuangkan kaum tertindas, memperjuangkan mereka yang di diskriminasi dan mereka yang menjadi korban kebiadaban manusia.  Dan yang terakhir, mereka yang menangis, ini maksudnya, mereka yang karena imannya kepada Kristus, di kejar-kejar, di diskriminasi, di siksa, dipenjarakan, dipermalukan, hak asasi dirampas, sampai dibunuh. Merekalah yang menderita karena nama Kristus karena kebencian dunia. Semua ini mempunyai upah yang tinggi yaitu kebahagiaan abadi bersama para malaikat dan orang kudus di Surga.

Sedangkan yang kaya disini adalah, mereka yang angkuh, bangga, Sombong, penindas, penjarah, koruptor yang hidup diatas penderitaan orang, menikmati kekayaan dengan hasil  rampasan; mereka yang kenyang saat ini adalah, mereka yang menikmati keadilah di atas ketidakadilan, menikmati hasil dari kecurangan,  mereka bermewah-mewah di atas penderitaan orang lain; dan mereka yang tertawa saat ini adalah mereka yang karena kehausan akan kenikmatan dan tawaran dunia, membunuh, membantai sesama karena ingin menguasai harta milik mereka; mereka yang tertawa di atas penderitaan orang lain, tertawa karena keadilan dunia berpihak kepadanya, dll.

Dengan demikian yang mau disampaikan Santo Lukas adalah Cara, tingkah laku dan perbuatan bisa menjadikan kita kaya atau miskin, bahagia atau malang. Jadi injil ini mengingatkan kita agar berjalan di dalam hukum Allah; aktifitas dunia bukan sesuatu yang menyesatkan, melainkan membawa kita ke jalan keselamatan. Persoalannya adalah, ketika keputusan kita itu melanggar hukum Tuhan. Jadi keputusan ada di tangan kita, mau menjadi kaya di dalam dunia dan miskin di surga atau sebaliknya miskin di dunia dan kaya di surga. Artinya pintu kerajaan surga terbuka bagi semua manusia, karena keselamatan adalah tawaran dari Allah; jadi kitalah yang memutuskan. 


Amin.

Komentar