BACAAN INJIL LUK 8:19-21 & RENUNGAN INJIL

BACAAN INJIL HARI SELASA 26 SEPTEMBER 2017

BACAAN INJIL  LUK 8:19-21
Pada suatu hari datanglah Ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, "Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau." Tetapi Yesus menjawab, "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya."

DEMIKIANLAH INJIL TUHAN.

RENUNGAN INJIL HARI SELASA 26 SEPTEMBER 2017
INJIL LUKAS 8,19-21
Oleh: Fray Patrisius Frans María OSM

Injil hari ini berbicara tentang mereka yang mendengarkan sabda Allah dan tekun melaksanakannya;  dengan demikian,  Santo Lukas ingin memberikan kita arti menjadi murid Yesus. Menjadi murid Kristus bukan saja cukup dengan dibaptis, maka dari itu, kita punya kewajiban yaitu hidup didalam persekutuan dengan Gereja untuk mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya didalam kehidupan sehari-hari terutama dalam berelasi dengan sesama.

Inilah kehidupan aktif dan kontemplatif seorang kristiani; karena dalam kontemplasi, kita mencari santapan jiwa dengan bersekutu dengan sumber keselamatan yaitu Kristus Tuhan; dan dalam keaktifan, setiap Kristiani diminta agar melaksanakan perintahnya, serta dengan perbuatan dan tikah laku, dapat memberi kesaksian sebagai murid Kristus. Oleh sebab itu, Santo Benediktus dalam perarturan manastik, mengatakan “ORA ET LABORA” yang berarti: berdoa dan bekerja; karena didalam doa setiap murid Kristus menyatakan persekutuannya, kepercayaan dan kesetiaannya kepada Allah, dan didalam bekerja ia membuktikan keikutsertaannya dalam karya keselamatan dari Allah.
Injil Santo Lukas adalah injil yang lebih berbicara tentang figur Bunda María. Dalam kisah ini terlihat bagaimana ia mengisahkan keinginan keluarga untuk bertemu dengan Yesus; namun jawaban Yesus sangat mengagetkan: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya".

Kata Yesus disini sangtlah menarik, ia bukan merendahkan posisi Bunda María, melainkan secara terang-terangan memuji keikutsertaan María dalam karya keselamatan. Mengapa tidak, Maria adalah orang pertama, yang menjadi Murid Kristus, sebelum terpilihnya para Murid;  María adalah orang pertama yang mendengar Sabda Allah dan melaksanakannya.

Keputusan María dalam menjawab tawaran Allah serta berkolaborasi agar Sabda Allah bisa menjadi manusia adalah bukti kesetiaannya dalam memenuhi panggilannya; tidak sampai disitu,  sebagai instrumen kehadiran Kristus, Maria setia dalam suka dan duka bersama Yesus ketika ditolak saat meminta penginapan, ketika harus melarikan diri dari kekejaman Herodes yang ingin membunuh bayi Yesus, kekuatirannya ketika mencari Yesus yang hilang di Yerusalem, dll.

Ini semua mau mengatakan kepada kita, bahwa Maria adalah teladan bagi para murid untuk mendengarkan sabda dan melakukan kehendak sang pencipta; dengan demikian, Yesus mau mengatakan bahwa María Adalah ibunya karena setia dalam melaksanakan kehendak Allah.
Jadi bagi semua Pengikut Kristus kita diajak untuk belajar dari teladan Maria untuk tetap bersama Yesus dalam suka dan duka, setia dalam panggilan kita sebagai seorang Kristiani dimanapun kita berada dan dalam situasi apapun; setia juga, dalam mendengarkan sabda dan melakukan kehendaknya, dengan demikian, kita layak menjadi keluarga kristus dalam kerajaan Surga.

Amin


Komentar