BACAAN
INJIL HARI SELASA 19 SEPTEMBER 2017
LUKAS 7:11-17
Pada suatu ketika pergilah Yesus ke suatu kota yang bernama
Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak
menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada
orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah
janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan
melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata
kepadanya: "Jangan menangis!" sambil menghampiri usungan itu Ia
menyentuhnya, dan para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku
berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan
mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu
ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar
telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat
umat-Nya." Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di
seluruh daerah sekitarnya.
DEMIKIANLAH INJIL TUHAN.
RENUNGAN
INJIL HARI SELASA 19 SEPTEMBER 2017
INJIL LUKAS
7,11-17
Oleh: Fray
Patrisius Frans María OSM
Injil hari ini adalah kelanjutan perjalan Yesus dari kota
kafernaum menuju ke kota Naim untuk mewartakan kerajaan Surga dan memberi tawaran
keselamatan kepada umat manusia; inilah misi kedatangan Yesus ke dunia. Dalam
melaksanakan misinya, Yesus tidak saja mengajarkan mereka, namun Ia juga
memberi tanda-tanda kehadiran Allah melalui keajaiban – keajaiban yang
dibuatnya agar umat manusia melihat
kemuliaan dan memuji keagungan nya.
Dalam injil ini Juga, tersirat kisah dimana Yesus tergerak
hati oleh duka sang janda karena kematian putranya; ia tidak tega melihat
kesedihan Sang Janda, oleh sebab itu, dengan kebangkitan anaknya, Yesus mengembalikan
kebahagiaan serta keceriaan kepada sang ibu. Disinilah Yesus menyatakan sifat
dan karakter Allah yang berbelas kasih dan penyayang umatnya. Disini juga Yesus
membuktikan bahwa Allah tidak tega melihat penderitaan, kesedihan, serta duka
umat manusia, dengan demikian, ia mengustus putranya kedunia untuk memberi
kebahagiaan dan kehidupan kepada manusia.
Sekali lagi dalam injil ini dikisahkan bahwa Yesus membuat
keajaiban yang tidak biasa, yakni membangkitkan orang mati. Disini Yesus mau memperlihatkan kepada mereka
yang mengikutinya bahwa Dialah empunya kehidupan dan kematian, Dialah sumber
kehidupan, Dialah yang memutuskan seseorang bisa hidup atau Mati; disini pula
terlihat dengan begitu jelas bahwa Yesus mempunyai kuasa atas kematian; maka dengan
keajaiban ini, Yesus secara terbuka dihadapan mereka yang mengikutinya,
membongkar identitasnya sebagai Imanuel (Allah di tengah umat manusia).
Santo Lukas ingin mengatakan bahwa, Keajaiban ini terjadi
agar manusia bisa melihat dan percaya akan kehadiran Allah Di tengah umatnya serta
mengakui bahwa Yesus adalah utusan Bapa untuk membawa keselamatan bagi umat
yang dikasihinya; ini membuktikan bahwa dalam Nama Yesus kita diselamatkan dan
ada harapan akan kehidupan.
Sebagai murid-murid Kristus, kita diajak untuk percaya
kepada Nya, percaya akan kasihnya, dan percaya akan kebangkitan kekal. Bersama
Yesus, berarti bersama sang gembala yang selalu menuntun dan melindungi kita;
seperti yang tertera dalam Mazmur “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah
yang menghibur aku” (Mzm 23, 4). Dengan demikian, dalam Yesus ada perlindungan,
ada pengampunan dan yang paling utama adalah ada Kehidupan kekal.
Amin.
Komentar
Posting Komentar