BACAAN INJIL HARI SABTU 30 SEPTEMBER
2017
BACAAN
INJIL LUK 9:43B-45
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Dengarkan dan camkanlah segala
perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."
Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka,
sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan
arti perkataan itu kepada-Nya.
DEMIKIANLAH INJIL TUHAN.
RENUNGAN INJIL HARI SABTU 30
SEPTEMBER 2017
INJIL LUK 9, 43-45
Oleh: fray Patrisius Frans María OSM
Santo Lukas
mengisahkan kekaguman semua orang dengan apa yang dilakukan Yesus, namun Yesus
memperingatkan mereka (para murid) tentang akhir hidupnya dimana ia harus
diadili. Injil hari ini merupakan awal dimana Yesus mengumumkan secara terbuka
kepada muridnya kisah sengsara yang akan ia alami. Disini Yesus ingin mengajar
agar para murid jangan terlena dengan apa yang dilakukannya, karena
sesungguhnya ujian terberat dalam mengembankan misinya baru diambang pintu; ia
mengumumkan ini agar mereka siap menerima realitas yang akan terjadi di hari
mendatang. Namun para murid tidak mengerti karena masih terbuai dengan
apa yang dilakukan Yesus.
Injil hari ini mengingatkan kepada setiap kristiani, bawah
dunia menawarkan hal-hal yang membuat kita terlena dan terbuai hingga lupa untuk
menyelesaikan misi yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita untuk membangun
kerajaan Allah. Injil ini menyadarkan kita dari mimpi untuk tetap siaga dalam
mengemban tugas.
Kadang kita berfikir bahwa menjadi seorang Kristiani adalah
sebuah syarat untuk keselamatan kekal; kita terbuai dengan janji Yesus yang
salah ditafsirkan, dimana kita lupa bahwa janji itu memiliki harga dan syarat
yang tidak mudah. Yesus tidak menjanjikan kenikmatan dunia fana, melainkan
kehidupan kekal dengan cara mengajak memikul salib kehidupan; Yesus berkata: “Setiap
orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan
mengikut Aku." (Matius 16:24).
Mengikuti Yesus berarti berkorban; ini adalah konsekuensi
dari cinta kepada sesama; Mengikuti Yesus berarti juga meninggalkan kenikmatan
pribadi untuk menerima kenikmatan dariTuhan. Perlu di tekankan bahwa derita
bukanlah sebuah syarat dalam mengikuti Yesus, ini adalah konsekuensi dari
keputusan kita mengikuti Tuhan karena kebencian dunia kepada Kristus, dengan
demikian, rayuan dan tawaran dunia datang silih berganti dengan tujuan menghadang
kita untuk mengikuti Kristus.
menjadi murid Kristus berarti menjadi prajurit yang siap
bertarung melawan arus kejahatan yang ingin menjerumuskannya dijalan kesesatan;
berani dan siap memikul salibnya untuk bersiarah bersama Kristus menuju Bukit
kemualian dan kehidupan kekal.
Amin.
BAHAN UNTUK DI REFLEKSI:
Apa arti salib bagimu?; Apakah kamu sudah memikul salibmu?; jika
belum, mengapa tidak mencoba?. jangan takut memikul salib, waktu terus
berjalan, melangkahlah dengan salibmu, jurang pung sudah di penghujung,
jadikanlah salibmu sebagai jembatan untuk melewati jurang kematian.
Komentar
Posting Komentar