BACAAN
INJIL HARI RABU 20 SEPTEMBER 2017
LIKAS
7:31-35
Sekali
peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, "Dengan apakah akan Ku
umpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama?
Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan saling menyeruhka: kami
meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka,
tetapi kamu tidak menangis. Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan
roti dan tidak minum anggur, dan kamu
berkata : Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum,
dan kamu berkata: Lihatlah Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut
cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh semua orang yang
menerimanya."
DEMIKIANLAH
SABDA TUHAN
RENUNGAN INJIL HARI RABU 20
SEPTEMBER 2017
Oleh: Fray Patrisius Frans María OSM
Injil hari
ini Sangat menarik apa bila kita membaca semua konteksnya, karena mengisahkan
tentang kedatangan sang Mesias yang telah di ramalkan oleh para nabi, Namun
diabaikan oleh mereka yang dianggap sebagai ahli Kitab Suci dan orang – orang benar.
Yesus sangat heran dengan sikap Generasi ini, karena mereka sudah
mengetahuinya namun, berusaha untuk menjegal rencana Allah. Mereka sudah
melihat keajaiban serta tanda-tanda kehadiran
Mesías, namun di abaikan, malahan menolaknya dan dijadikan musuh yang harus di
singkirkan.
Yesus juga sangat prihatin dengan sikap mereka yang tidak
membuka hati akan kehadirannya; malahan menudu Yesus sebagai penghujat Allah,
pendosa, pembangkang, dll. Yesus dalam injil Santo Lukas dengan jelas memberi
perumpamaan yang menggambarkan sikap dan kemunafikan ahli-ahli taurat dan orang
farisi; karena mereka merindukan kedatangan Mesias, namun mengabaikannya, malah
berusaha untuk membunuhnya; mereka juga telah melihat keajaiban-keajaiban yang
dibuat Yesus sebagai tanda kehadiran Mesias, namun, mereka berguman dan
berusaha membuat perangkap agar bisa menghukumya.
Yesus sangat sesali sikap-sikap mereka yang diharapkan untuk
menerima kehadirannya, malah menjadi musuh yang menghalangi rencana dan
kehendak Allah. Yesus tahu Kemunafikan hati akan kekuasaan, kesombongan, serta cara
mereka dalam memamerkan kesucian hidup; mereka sering memamerkan kepada
orang-orang cara hidup yang religius, dimana mereka suka berdoa di depan banyak
orang, memenuhi hukum-hukum dan tradisi, namun, hati mereka Jauh dari hadapan Allah.
Dalam injil ini juga, Yesus memberi harapan bagi generasi
baru yaitu mereka yang membuka hatinya untuk menerima Hikmat Allah; disini
terlihat mereka yang menerima kehadiran sang Mesias, yang mengajarkan jalan
menuju keselamatan.
Sikap-sikap serta cara orang farisi dan ahli-ahli taurat
yang menolak kehadiran Mesias, juga terjadi dimasa sekarang, dan tinggal diantara
kita. Sangat disesali karena banyak, ide-ide, kelompok-kelompok orang,
proyek-proyek pemerintah, apalagi dimasa sekarang dengan pemikiran yang melenceng
dari aturan dan norma masyarakat umumnya seperti aborsi, homosex, lesbian, eutanasia…
yang mengajarkan dan membujuk agar kita
meninggalkan Iman kita kepada Kristus. Dunia skrang ini ingin mencari
keselamatan dengan cara Lain, mencari kenikmatan sementara, dll, namun tampa
kehadiran Kristus; mereka ingin menghapus peran Kristus, karena mereka tahu
akan kebenaran yang dibawa Kristus.
Dengan demikian, Perumpamaan yang di kisahkan Santo Lukas
pun menjadi pukulan bagi kita, karena kita ingin agar selamat, namun menjahui
sumber keselamatan yaitu Kristus; kita ingin hidup dalam perdamaian, namun
menjahui Kristus yang membawa kedamaian, dll. Maka himbauan untuk kita Sebagai murid
Kristus yang Setia adalah agar membuka hati kita untuk menerima Hikmat Allah, dengan
demikian, bisa melihat kehadiran Kristus yang ingin menyelamatkan kita, dan
membawa kita bersatu dengannya didalam kerajaan Surga.
Amin.
Komentar
Posting Komentar