BACAAN INJIL HARI KAMIS 14 SEPTEMBER 2017. Pesta Salib Suci Bacaan Injil; Yoh 3:13-17 Anak Manusia harus ditinggikan.

BACAAN INJIL HARI KAMIS 14 SEPTEMBER 2017.
Pesta Salib Suci
Bacaan Injil; Yoh 3:13-17
Anak Manusia harus ditinggikan.

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya”

Demikianlah Injil Tuhan.

RENUNGAN
INJIL HARI KAMIS 14 SEPTEMBER 2017
PESTA SALIB SUCI
Oleh: Fray Patrisius Frans María OSM

Hari ini kita merayakan pesta Salib Suci. Salib bagi seorang Kristiani adalah simbol dan lambang yang menjadi identitas diri didalam perhimpunan umat Allah. Salib kristus mempunyai arti Teologi yang sangat mendalam, karena salib bukan saja sekedar simbol extern seorang kristiani melainkan bagian dari misteri keselamatan umat manusia.

Ketika kita memandang Salib, yang terlintas dalam pikiran adalah tempat bergantungnya Kristus Raja. Disini bisa kita perdalami karena kematian Kristus di salib adalah tanda kesetiaan –Nya kepada Bapa; ini membuktikan bahwa Yesus adalah manusia baru yang setia sampai mati untuk melakukan dan memenuhi kehendak Bapa, serta untuk menghapus ketidaksetiaan dari manusia lama dibawah pimpinan Adam. Kesetiaan Kristus hingga mati di kayu salib adalah bukti cintanya kepada Bapanya dan kepada umat manusia; Ia mengurbankan dirinya hanya untuk pengampunan dosa serta untuk menyatuhkan kembali relasi manusia dengan penciptanya yang putus karena ketidaksetiaan manusia.

Salib juga adalah tanda Cinta Allah yang tertuang ke dalam dunia dan secara khusus di dalam hati setiap manusia. Pada salib sang Putra, Allah mencurahkan rahmat dan pengampunan. Disalib pula, Allah membisu membiarkan putranya menanggung sengsara agar manusia bebas dari dosa; penderitaan ini di tanggung Kristus karena perbuatan manusia, kerelaannya mengurbankan diri adalah bukti cintanya kepada kita.

Salib juga mempunyai arti sebagai meja kurban kepada Allah; artinya meja dimana manusia mempersebahkan kurban yang tak bercela kepada Allah. Disalib Allah yang menjadi manusia mengurbankan nyawanya; Dialah domba Allah yang menghapus dosa dunia, dialah persembahan yang layak bagi Bapa. Dia mengurbankan dirinya bukan karena paksaan, melainkan karena cinta dan kebebasan. Disinilah terpajang Sang juruselamat, yang mengurbankan dirinya untuk kebebasan umat manusia. jadi salib juga adalah simbol perdamaian, kebebasan dan kemurahan Allah kepada umatnya.

Salib juga adalah tahta Sang raja Damai; salib bukanlah simbol kesengsaraan, ataupun simbol kehinaan, melainkan simbol kebangkitan dan kemuliaan. Disanalah sang raja damai bertahta; kematiannya adalah harga dari tahtanya. Salib juga adalah jembatan penghubung antara Allah dan manusia, jadi Yesus adalah pengantara manusia kepada Bapa; salib memiliki bentuk vertikal dan horizontal; Ini menandakan  kasih Allah kepada manusia dan cinta di antara sesama.

Dalam injil hari ini sangat jelas, Allah mengutus putranya kedalam dunia bukan untuk menghakimi dan menghukum dunia, melainkan untuk menyelamatkan. Keselamatan adalah inisiatif serta kehendak Allah sendiri, ini adalah aksi kemurahan dan belas kasih yang mahakuasa kepada manusia karena cintanya.  kita tidak diminta banyak hal, cuman percaya dan melakukan kehendaknya.

Kita diminta untuk membuka hati agar Allah bisa beraksi dalam hidup kita. Allah mencurahkan rahmatnya kepada semua orang karena cintanya yang begitu besar, namun Allah hanya bersatu dan tinggal dengan mereka yang membuka hati akan kemurahan kasihnya. Allah ingin menyelamatkan semua umat manusia, namun Allah tidak memaksa kehendak manusia, melainkan memberi kebebasan kepada setiap insan untuk menerima tawaran keselamatan darinya. Maka dari itu,  barang siapa percaya kepadanya akan memperoleh hidup yang kekal, dan hidup didalam kasih Allah; Dan barang siapa tidak percaya kepadanya dan akan cintanya, maka memperoleh kematian kekal dan terpisah dari kemurahan Allah.

Amin.


Komentar