BACAAN INJIL HARI JUMAT 15 SEPTEMBER 2017 Bacaan Injil; Yoh 19:25-27


BACAAN INJIL HARI JUMAT 15 SEPTEMBER 2017
Bacaan Injil; Yoh 19:25-27
Inilah anakmu! – Inilah ibumu!
Waktu Yesus bergantung di salib, didekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.


RENUNGAN
INJIL HARI JUMAT 15 SEPTEMBER 2017
INJIL YOHANES 19, 25-27
Oleh: Fray Patrisius Frans María OSM

Injil hari ini berbicara secara khusus tentang duka Bunda María. Hari ini kita mengenang kembali peristiwa kesengsaraan Tuhan Yesus dan duka sang Bunda yang setia sampai akhir dibawah kaki Salib. Injil ini menyimpan makna yang mendalam untuk memahami figur María sebagai Bunda Gereja.

Dibawah kaki Salib berdirilah ibu Yesus. Ini mau memperlihatkan figur Maria sebagai Bunda yang setia. KesetiaanNya dibawah salib merupakan puncak dari kesetiaannya dalam panggilan untuk menjadi bunda sang Imanuel. Disini María membuktikan kesetiaanya dengan cara berziarah bersama putranya dalam perjalanan sengsarah menuju Golgota dan berdiri tegap menatap pengorbanan putranya di kayu Salib.

Di kaki salib pula, María bersama Kristus mempersembahkan kepada Allah persembahan yang sempurna, yaitu Tubuh Kristus sendiri dan buah rahimnya. Disini pula memperlihatkan puncak persembahan María setelah mempersembahkan Yesus di bait Allah. Di kaki salib inilah, ramalan Simeon terpenuhi ketika bernubuat “sebuah pedang akan menembusi jiwamu”(Luk 2,35); inilah saatnya María merasa jiwanya di tembusi pedang karena melihat putra tunggalnya tergantung di kayu salib.

Dibawa salib pula airmata berderai, hati sang bunda lebur karena duka yang mendalam; namun dia tetap tegar dalam menghadapi situasi ini. Kesedihan menghempas jiwanya, namun Sang Bunda tetap berdiri tegar dibawah kaki Salib, untuk memberi kekuatan kepada putranya dalam menyelesaikan misinya. Di kaki salib, Bunda ingin mengajarkan kita agar selalu tegar dalam menghadapi setiap masalah, setiap kesulitan, setiap cobaan, dll.

Dalam injil ini juga, tertera kisah penyerahan María sebagai bunda kepada umat manusia. Yesus Menyerahkan hak asuh Bunda kepada murid yang dikasihinya. Murid yang dikasihinya yang dimaksudkan adalah semua mereka yang dibaptis dalam nama Bapa, Putera dan Roh kudus; jadi murid yang dikasihinya adalah setiap orang Kristiani (gereja). Penyerahan Maria sebagai Bunda Gereja bukanlah mandat manusia, melainkan mandat Yesus sendiri; dan kita sebagai gereja, diberi mandat untuk menerima María sebagai bunda yang mengajarkan kesetiaan, dalam mengikuti dan melayani Kristus.

Jadi setiap murid yang dikasihi Kristus, di haruskan dan di wajibkan untuk menerima, menjaga, melindungi María, sebagai bundanya dan sebagai penasehat di dalam kesetiaanya mengikuti Kristus.

Dengan demikian, sebagai seorang kristiani, kita di ajak untuk bersama bunda María berdiri di bawah Kaki Salib Sang Juruselamat, untuk menyatakan kesetiaan dan ketaatan kita kepada Allah; dan bersama Maria pula, mari kita menanti kebangkitan Kristus, menanti kedatanganya yang jaya dalam kemuliaannya, untuk membawa kita masuk dalam kehidupan abadi.

Amin

Komentar