Di dalam kehidupan manusia, sering kali kita menemukan berbagai tantangan dan rintangan, ini adalah hal yang lumrah dan tak bisa disangkal. Hidup bukan hanya untuk kepuasan sejenak, hidup adalah sebuah tantangan. Orang yang berhasil, itu karena mampu melewati tantangan. mereka yang bertarung dalam hidup adalah seorang prajurit atau seorang gladiator. Tantangan tidak di ibaratkan sebagai sebuah tembok raksasa yang menghalang pandangan dan cita-cita seseorang; ia diibaratkan sebagai batu asah untuk mengasah karakter, sifat, tingkah laku, cara pandang, dan inilah yang menjadikan seseorang itu lebih dewasa untuk menatap arti dan pentingnya hidup.
Semua tantangan dan rintangan ada solusinya, cuman kematian sajalah yang tidak mempunya solusi, karena kita adalah mahkluk yang cendrung binasa. Manusia adalah mahkluk yang rasional, dengan akalnya atau inteligensinya dia mencari jalan keluar untuk melanjutkan pertarungannya didalam kehidupan. Permasalahannya adalah tak ada keinginan dan kerja keras untuk bisa keluar dari jalan buntu. Ini kembali kepada setiap pribadi, mau atau tidak untuk melangkah.
Juga sangatlah penting meninggalkan keegoisan dan keangkuhan, belajarlah menjadi seorang yang rendah hati. Janganlah berfikir bahwa kita bisa segalahnya, karena sebenarnya tidak tahu apa-apa. Manusia diciptakan sejak awal mula berpasangan; ini berarti kita secara alamiah atau natural adalah mahkluk sosial. kita tidak bisa hidup tanpa bantuan dan kasih sayang orang lain. Jadi, ini mengisyaratkan bahwa berbagi sesuatu dengan sesama membawa kita lebih mudah untuk mendapatkan solusi yang terbaik dalam menyesaikan permasalahan hidup kita.
Terimalah tantangan atau ujian ini dengan hati terbuka. Ini adalah sikap yang positif. Awal dari keberhasilan adalah sikap positif, menerima dan menikmati sesuatu yang sedang terjadi saat ini dan hari ini; Janganlah berfikir bagaimana di hari esok, karena di hari esok sudah mempunyai sesuatu yang berbeda. Berjalanlah langkah demi langkah, selalu menatap hari depan, pikulah salibmu dengan hati yang riang, karena setalah kalvari, ada kebangkitan, setelah penderitaan ada kebahagiaan yang menanti.
Salam
Fray Patrisius Frans M
Komentar
Posting Komentar