Kematian adalah suatu kejadian yang membawa duka
begitu dalam bagi setiap mereka yang mengalami kehilangan orang yang dikasihi. Ini
adalah sebuah fenomeno yang tidak bisa dipungkiri oleh setiap mahkluk yang
bernafas di atas dunia fana ini. banyak orang bertanya tentang sesuatu yang akan terjadi di kemudian
hari; ini adalah hal yang wajar karena sebagai manusia rasional, kita cendrung
akan ingin menemukan sesuatu hal yang baru; namun kita tidak bisa mengelak akan
kematian karena semuanya cepat atau lambat akan mengalaminya. sebagai manusia,
kita tidak bisa mengetahui ataupun memprediksi kapan dan dimana ajal itu tiba,
hanya kita bisa melihat bagaimana ketika sesama manusia yang barusan bercanda
tawa tiba-tiba meninggalkan kita.
Bunda María juga merasakan hal yang sama, dimana dia
berduka karena kehilangan anaknya yang terkasih. Kematian sang putra merenggut
kegirangan dan keceriaan seorang ibu. Sebagai manusia, airmatapun berlinang
membasahi jiwa dan raga. Ini adalah sebuah kehilangan yang begitu besar dan begitu
teriris hati dan jiwa, lebih lagi, melihat bagaimana kisah kematian putranya
yang begitu mengerikan di tangan para penguasa. Siapapun dia, yang adalah
seorang ibu, yang telah membawa selama sembilan bulan anaknya dalam kandungan dan
dengan susah payah, dalam kegirangan dan pendiritaan membesarkan putranya dan pada
akhirnya melihat bagaimana putranya diadili dan disiksa secara tidak adil, dan
mati mengerikan bagaikan seorang penjahat, pastinya akan sangat terluka dan
teriris.
Namun di balik duka Bunda María ada suka cita. Kematian sang
putra bukanlah kehancuran, namun kemenangan. Putranya bangkit untuk tidak akan
kembali kepada kematian abadi, kebangkitannya membawa bukan saja kepada
bundanya namun kepada seluruh umat manusia, kehidupan abadi. Inilah sukacita
Bunda María, membiarkan Allah merealisasikan karya penyelamatannya bagi umat
manusia. habis gelap terbitlah terang, pepata kuno membawa kita supaya mengerti
bahwa setelah duka ada sukacita.
Maka dari itu,
María mengajarkan kita agar, bersabar, dan yakin bahwa Allah mempunyai sebuah
rencana yang begitu indah bagi hidup kita. Yakin di setiap penderitaan selalu
ada kebahagiaan yang tersembunyi. Oleh sebab itu, taka da yang mustahil bagi
orang yang percaya.
Salam
Fray Patrisius
Frans M
Komentar
Posting Komentar