Lukas. 6:12-19

REFLEXI
Dalam
Injil hari ini, Santo Lukas mau mengajarkan kepada pengikut Kristus, tentang teladan
Tuhan kita Yesus kristus yang selalu berdialog, selalu bersatu, dan selalu
berada dalam komuni dengan Bapa-NYA. Juga Santo Lukas Mau mengajarkan kepada
kita semua, betapa pentingnya menjalin komunikasi dengan Allah. Doa adalah percakapan
yang paling mendalam antara manusia dengan sang Pencipta, ini adalah salah satu
jalan untuk menjalin sebuah relasi kekeluargaan serta sebuah komuni atau
persekutuan dengan yang maha kuasa. Dalam
Injil di atas, sebelum Yesus memilih para rasulnya, Dia berdoa. Jadi disini
sangatlah jelas, bahwa pemilihan para rasul, bukanlah seolah – olah kehendak
Yesus sendiri, melainkan kehendak Bapa-NYA, maka dengan demikian, rencana akan
keselamatan yang berasal dari Allah dapat di realizasikan. Maka dari itu,
sebagai umat kristiani, doa merupakan cahaya yang menerangi mata hati kita agar
mampu melihat simbol dan tanda-tanda kehendak Allah di dalam hidup kita.
Dalam Injil dikisahkan, bahwa
Yesus Memilih 12 rasul. Angka 12 merupakan simbol dari suku- suku bangsa Israel
dalam Perjanjian Lama, bangsa yang di pilih Yahweh agar keselamatan bisa
terlaksana sampai ke ujung bumi. Oleh sebab itu, Santo Lukas mau mengajarkan
kepada kita, bahwa pemilihan para rasul, merupakan sebuah titik awal lahirnya
umat Allah yang baru didalam nama Yesus Kristus. Juga ia mau menjelaskan,
dengan Yesus Kristus (Sabda yang menjadi Daging), lahirlah kehidupan yang baru,
serta perjamuan yang baru didalam cinta.
Yesus
berkarya bersama dengan manusia, secara khusus para rasul. Yesus membentuk
sebuah komunitas, yang berdasarkan Cinta Kasih, persahabatan dan kekeluargaan.
Yesus membekali para murid-muridnya dengan cara mengajari mereka, mencintai
sesama, melayani sesama, membela yang benar, membela kaum lemah dan tertindas,
agar di kemudian hari, merekapun menjadi pembawa kehidupan dan kebenaran, bagi
mereka yang membutuhkan, serta penerus warta keselamatan diseluruh muka bumi.
Sebagai
pengikut Kristus (umat kristiani), dengan pembaptisan dan pencurahan Roh Kudus,
kita sudah menjadi imam, nabi dan raja, oleh sebab itu, kita diutus untuk
mewartakan kabar keselamatan bagi semua umat manusia. Juga ini tanggung jawab
serta kewajiban kita untuk meneruskan ajaran Tuhan kita kepada semua umat
manusia, tanpa mendiskriminasikan sesama, seperti teladan Yesus yang mengajar, menyembuhkan,
serta mengusir roh-roh jahat, tanpa memandang suku dan kepercayaan mereka
(bangsa asing,Tiro-Sidon), yang terpenting bagi Yesus adalah, percaya kepadanya
bahwa kedatangannya membawa keselamatan, kehidupan dan kebenaran bagi semua
umat manusia.
Komentar
Posting Komentar